Menjadi mahasiswa mengubah hampir 180 derajat semua kebiasaan, semua pola hidup ku dan mungkin sebagian besar karakterku. Tinggal di kota orang sendirian tanpa keluarga membuat aku harus lebih bisa "menitipkan" diri. Lebih banyak mengenal karakter orang dan yang pasti berusaha menyelesaikan segala sesuatu sendiri tanpa orang tua.
Mamah,,,
Sosok ibu yang sungguh sangat hebat,,,
Sosok yang tak memerlukan kata romantis tetapi tetap terlihat kasih sayangnya,,
Sosok yang tak pernah lelah untuk "memarahiku" sebagai ungkapan cinta sekaligus khawatirnya,,
Sosok yang setiap hari pasti mengirimkan pesan hanya sekedar bertanya "sedang apa nak?"
Sosok yang langsung telpon ketika aku membutuhkan tempat bercerita,,
Mamah,,,
Sekarang baru terasa begitu berarti mamah untuk ku
Maaf atas segala kesalahan yang pernah ku lakukan
Maaf atas segala "bentakan" yang sempat terlontar dari mulut ini
Maaf maaf maaf
Bapak,,
Seseorang yang hanya akan tersenyum melihat nilai-nilai rapor anak-anaknya
Seseorang yang dengan ikhlas selalu menjaga ku dan adikku
Seseorang yang rela hujan-hujannan demi mengantar atau menjemput anaknya
Seseorang yang dengan mau mengorbankan hobinya ketika anaknya tumbuh dewasa dan membutuhkan perhatiannya lebih banyak
Bapak,,
Aku memang tidak bisa bercerita ini itu tentang hari-hari ku
Aku memang tidak pernah di panggil dengan panggilan "anak ku sayang"
Tapi semua yang telah bapak korbankan untukku sudah lebih dari cukup bahwa itu adalah cinta, kasih sayang dari lubuk hati yang terdalam
Setiap kali penat dengan aktivitas kampus, setiap kali jenuh dengan suasana kota purwokerto, setiap kali sakit, sungguh ingin sekali pulang ke rumah,,
Merindukan hangatnya dalam rumah,,
Merindukan belaian halus tangan mamah
Merindukan hal-hal baru yang diajarkan bapak,,
miss you miss you miss you T.T
1 komentar:
T.T
Posting Komentar