Aku paling tidak suka menunggu, tapi untukmu aku punya cadangan toleransi yang tinggi. Ah, kini aku tak lagi peduli soal waktu. Nanti, kalau sudah sampai pada waktu aku dan kamu, maka kita akan bisa bertemu. Bagaimanapun caranya. Detiklah yang akan mempertemukan, angkaku dengan angkamu. (Adisme)Mungkin sepenggal kutipan diatas yang tengah benar-benar aku rasakan. Menunggu bagaikan berjudi bagiku. Aku pertaruhkan segala yang aku miliki di meja kasino dan entah aku akan menang melawan waktu dan mendapatkan mu atau aku kalah dengan menderita kerugian. Kerugian hati ini yang paling besar.
Hahaha... kadang saat waktu melamun, aku menertawakan diriku sendiri. Sejak kapan aku suka menunggu. Iya menunggu kamu. Sejak kapan aku mau menceritakan orang secara blak blakan di media sosial seperti ini.
Kadang dalam malam ku, ketika aku sudah jengkel dengan godaan pikiran yang terus berisi tentang kamu, aku pasti menggerutu, bersuudzon bahwa kamu yang sedang berdoa karena kangen aku sehingga aku ikut memikirkan kamu. Jika sudah seperti itu, aku memikirkan seribu kegiatan yang dapat membunuh waktu. Yang dapat membuatku sabar. Yang membuat batas toleransi ku padamu tak berjangka.
Kamu adalah seseorang yang bahkan aku pun tak berfikir untuk sampai sejauh ini. Menunggumu dgn toleransi waktu yang amat sangat panjang. Ya jujur saja, membayangkan 7 bulan pendidikan mu itu adalah waktu yang sangat panjang bagi ku.
Beruntung iman ku masih bisa menyadarkan ku saat aku sedang amat teramat ingat kamu. Hanya lantunan doa yang mampu menenangkan ku. Ku titipkan kamu kepada sang Pemilik kamu. Semoga kamu senantiasa diberikan kesehatan, kelancaran selama pendidikan.
Dulu sempat pertanyaanmu aku jawab hanya dengan tertawa ketika kamu menanyakan memangnya aku mau menikah dengan mu? Aku sekarang sudah menemukan jawabannya dan aku akan memberitahukan jawabannya kepadamu.
Aku bertekad untuk menunggu mu. Aku tak berfikir akan ada seseorang yang lebih baik bagi ku selain kamu. Karena aku yakin Allah dan Al Quran tak akan pernah berdusta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar