Jika memang sudah jodohmu maka semuanya akam fipermudah. Mungkin itulah yang terjadi pada kita. Aku dan kamu memang saling mengetahui bahwa kita seusia, sama-sama anak "kolong" dan saling mengetahui untuk saling menanyakan kabar kepada orang tua masing2.
"Mah, fora sekarang dimana? Dia seumur kan sama teteh?" atau "pak, dili sekarang dimana?"
Kira-kira itulah yang pernah kita tanyakan untuk saling mengetahui bahwa masing-masing dari kita masih "hidup".
Aku tidak pernah berfikir akan berjodoh denganmu. Haha... Terbayang atau terbersit niatpun tidak.
Kenangan tentangmu yang ku ingat hanya saat aku datang silaturahmi idul adha saat kita masih SMA. Aku bahkan tidak ingat wajahmu.
Sampai akhirnya akhir Juli 2015 bbm mu masuk ke hp ku. Awalnya hanya berbicara kabar kemudian sama-sama mengingat kepingan masa lalu yang kebanyakan sudah tidak aku ingat.
Hari demi hari komunikasi kita semakin dekat. Walau sebenarnya jarak kita masih jauh. Pulau jawa dan pulau papua.
Hari kepulanganmu tiba. 22 oktober 2015. Sejak pagi rasanya perutku mules. Tidak ingin bertemu denganmu tapi aku tidak mungkin kabur begitu sajakan. Pertama bertemu denganmu dan yang kudapati adalah sikap acuhmu. Kamu lebih sibuk dengan sepupu mu.
Pertemuan berikutnya aku dapatkan semua perhatian darimu. Selama beberapa hari dari pagi sampai malam kamu menemaniku.
Tepat tgl 1 november 2015 kamu melamar pada orangtua ku. Dengan "gayamu" yang cengengsan (padahal aku tau sebenarnya kamu gugup hanya disembunyikan dibalik canda mu). Setelah restu dan kata iya didapat, kita langsung menentukan tanggal pernikahan. 27 rabiul awal.
Akhir november kita mulai menjalani proses ijin nikah batalyon. Aku mulai tinggal di asrama. Tidak jarang banyak keluhan saat aku harus beradaptasi. Tidak jarang aku menangis. Dan sering pula kita bertengkar. Tp semua dapat kita lalui. Pertengahan desember ijin nikah batalyon sudah kita kantongi.
Persiapan pernikahan kita terasa instan tetapi menguras semua tenaga.
Dan akhirnya kita resmi menikah. 8 januari 2016/27 rabiul awal.
Sampai sekarang aku masih tidak percaya bahwa jodohku sudah ada dihadapanku.
Jodohku adalah orang yang pertama aku lihat saat bangun tidur.
Dan masih tidak percaya bahwa masing-masing dari kita memakai cincin dijari manis tangan kanan.
Ah rasanya aku selalu ingin memelukmu sebagai wujud rasa syukurku.
Terima kasih kamu sudah datang dan menjemputku.
Semoga pernikahan kita selalu dalam keridhoan Allah swr.
"Mah, fora sekarang dimana? Dia seumur kan sama teteh?" atau "pak, dili sekarang dimana?"
Kira-kira itulah yang pernah kita tanyakan untuk saling mengetahui bahwa masing-masing dari kita masih "hidup".
Aku tidak pernah berfikir akan berjodoh denganmu. Haha... Terbayang atau terbersit niatpun tidak.
Kenangan tentangmu yang ku ingat hanya saat aku datang silaturahmi idul adha saat kita masih SMA. Aku bahkan tidak ingat wajahmu.
Sampai akhirnya akhir Juli 2015 bbm mu masuk ke hp ku. Awalnya hanya berbicara kabar kemudian sama-sama mengingat kepingan masa lalu yang kebanyakan sudah tidak aku ingat.
Hari demi hari komunikasi kita semakin dekat. Walau sebenarnya jarak kita masih jauh. Pulau jawa dan pulau papua.
Hari kepulanganmu tiba. 22 oktober 2015. Sejak pagi rasanya perutku mules. Tidak ingin bertemu denganmu tapi aku tidak mungkin kabur begitu sajakan. Pertama bertemu denganmu dan yang kudapati adalah sikap acuhmu. Kamu lebih sibuk dengan sepupu mu.
Pertemuan berikutnya aku dapatkan semua perhatian darimu. Selama beberapa hari dari pagi sampai malam kamu menemaniku.
Tepat tgl 1 november 2015 kamu melamar pada orangtua ku. Dengan "gayamu" yang cengengsan (padahal aku tau sebenarnya kamu gugup hanya disembunyikan dibalik canda mu). Setelah restu dan kata iya didapat, kita langsung menentukan tanggal pernikahan. 27 rabiul awal.
Akhir november kita mulai menjalani proses ijin nikah batalyon. Aku mulai tinggal di asrama. Tidak jarang banyak keluhan saat aku harus beradaptasi. Tidak jarang aku menangis. Dan sering pula kita bertengkar. Tp semua dapat kita lalui. Pertengahan desember ijin nikah batalyon sudah kita kantongi.
Persiapan pernikahan kita terasa instan tetapi menguras semua tenaga.
Dan akhirnya kita resmi menikah. 8 januari 2016/27 rabiul awal.
Sampai sekarang aku masih tidak percaya bahwa jodohku sudah ada dihadapanku.
Jodohku adalah orang yang pertama aku lihat saat bangun tidur.
Dan masih tidak percaya bahwa masing-masing dari kita memakai cincin dijari manis tangan kanan.
Ah rasanya aku selalu ingin memelukmu sebagai wujud rasa syukurku.
Terima kasih kamu sudah datang dan menjemputku.
Semoga pernikahan kita selalu dalam keridhoan Allah swr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar