Jumat, 03 Juni 2016

Pertengkaran kecil kita

Kemarin sore kamu begitu saja menutup telepon.
Masalah klasik, aku kangen ingin bertemu tapi kamu tidak ada libur. Dan akhirnya kamu bete, aku kesal. Hahaha....

Biasanya jika aku merengek meminta sesuatu ( yg aku tau gak masuk logika tapi entah mengapa aku tetap merengek), kamu akan bete. Lalu telepon kita hanya diam dan sepi dan hening.
Aku tutup teleponnya.
Dan beberapa menit kemudian aku meneleponmu lagi.

Tapi berbeda dengan kemarin.
Setelah ke-bete-an kamu dan ke-kesal-an aku, kamu menutup telepon. Dan aku tidak berusaha menelepon mu lagi.

Aku sedang tidak ingin mengejarmu untuk merengek bertemu.
Kangen banget pake syekali kalo kata ABG sekarang tapi aku lagi ingin dibujuk oleh mu bukan merengek.
Aku tidak menghubungimu kembali hingga tadi pagi kamu mengirim pesan lebih dahulu.
Ku balas dengan sekena nya. Lalu ......
Tak ada balasan.
Mungkin kamu sudah apel pagi dan latihan lagi.
Pulang dinas malam, masak lauk lalu makan.
Setelah itu aku tidur.

Handphone ku berdering dengan nada khusus yang kupasang untuk nomor kamu.
Aku angkat telepon dengan setengah sadar dan jutek.
Hahaha
Emak emak ngambek, makanya jutek.
Dan diseberang sana kamu menjawab kejutekan ku dengan suara lembut.
Meminta ku untuk makan siang (karena mungkin kamu tidak ingin anak kita kurang gizi gara2 emaknya males makan).
Masih ku jawab jutek dan bilang masih ingin tidur, kamu tutup telepon mu.

Sejam kemudian aku bangun dan mengirim pesan kepadamu.
Meminta mu menelpon lagi.
5 detik dari pesan terkirim, teleponmu sudah masuk.
Dan suaramu girang banget.
Ketawa ketawa dan becanda.
Tau banget klo aku sudah tidak kesal lagi.

Kamu bukan suami yang pintar merayu
Bukan suami yang pintar ngebujuk
Tapi suara lembut, cengiran dan becanda mu cukup untuk meredakan marahku.
Aku bersyukur memiliki suami sepertimu.
Menanggapi marahku dengan senyuman bukan dengan marah lagi.

Ah.... Aku makin kangen buat nguyel nguyel kamu.
Kapan dong kita bisa ketemu 😭😥

Tidak ada komentar: