Minggu, 30 Juni 2013

The Best Gift Of God

Alhamdulillah

sepertinya hanya kata syukur yang pantas diucapkan hari ini.
ya hari ini...
saya menapaki usia 22 tahun,,,
sudah 22 tahun di berikan kesempatan menghirup oksigen gartiisss oleh Allah SWT...
dengan itu artinya bertambah pendek pula sisa usia saya di dunia...

Di 22 tahun...
Allah memberikan banyak hadiah spesial terutama mengenai perkuliahan..
bisa menyelesaikan sarjana farmasi dalam waktu 3 bulan 9 bulan
dengan predikat cum laude
dengan prestasi lulusan terbaik jurusan farmasi untuk periode wisuda juni 2013
sungguh luar biasa, tanpa kekuatan dari Yang Maha Kuasa saya tidak akan pernah bisa meraih segala itu
Alhamdulillah ya allah, engkau telah mencurahkan segala nikmat mu pada hamba yang terkadang masih lupa akan kewajiban hamba sebagai makhluk-Mu

Allah Maha Pengasih
Allah Maha Penyayang

Alhamdulillah
mimpi menjadi sarjana sebelum usia saya 22 tahun terwujud
mimpi dapat membanggakan orang tua dengan undangan wisuda sudah terwujud pula
mimpi meraih gelar mahasiswa berprestasi terwujud (walaupun hanya tingkat fakultas)
mimpi lulus dengan cumlaude terwujud
bahkan tambahan cita-cita yang terwujud walaupun sebelumnya tidak pernah terpikirkan, aktif di organisasi, mencoba hal-hal baru baik itu acara kampus, acara di luar kampus, acara di masyarakat itu semua terwujud.
menjadi seorang pemimpin di organisasi BEM kampus, entah itu cita-cita saya atau bukan, tp juga merupakan kepercayaan dari Allah yang luar biasa.

Alhamdulillah ya allah, yang telah memperlancar  proses dalam melewati masa perkuliahan dan masa-masa skripsi
masa perkuliahan, disibukkan dengan kuis, tugas, laporan praktikum, ujian semoga itu menjadi bekal akademik yang kelak bermanfaat ketika mengabdi di masyarakat
masa perkuliahan, disibukkan dengan membuat surat, menyusun proposal, merancang kegiatan kemahasiswaan, semoga kelak itu menjadi bekal kepemimpinan yang akan mempermudah bergaul di masyarakat

ya allah, terima kasih atas pemberian penghargaan di akhir masa perkuliahan hamba
bisa membanggakan orang tua ketika menerima penghargaan lulusan terbaik sungguh suatu anugerah yang tak terkira...
7 tahun yang lalu, saya pernah menangis sepanjang jalan ketika pulang dari gedung tempat dilaksanakan acara perpisahan SLTP
sesampainya di rumah menangis tersedu-sedu hanya karena teman yang saya rasa prestasi nya masih di bawah saya mendapat penghargaan sebagai siswa teladan di SLTP
teman tersebut menerima penghargaan di atas panggung bersama orang tua nya
sakit hati dan kecewa
bahkan sampai 2 minggu mengurung diri hanya bertanya "mengapa allah tidak adil? mengapa allah memberikan sakit hati ketika saya akan berulang tahun"
tapi sekarang, ya tepat di bulan yang sama, bulan juni
bulan saat saya akan bertambah usia, Allah menjawab segalanya.
Allah Maha Adil, Allah memberikan hadiah yang lebih baik dan lebih istimewa kepada saya.
mungkin sekarang akan lain ceritanya jika pada 7 tahun yang lalu saya yang menerima penghargaan itu.
Alhamdulillah :)
Segala Puji Bagi Allah 
Semoga kita semua selalu diberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya

Sabtu, 22 Juni 2013

Nyetir Mobil

Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu cerdas akan menghasilkan anak-anak cerdas.
— Dian Sastrowardoyo

Kira-kira itulah yang saya temukan ketika stalking beberapa postingan di tumblr dan saya sepakat dengan tulisan diatas...
pendidikan itu bukan hanya sebatas pada pendidikan formal SD, SMP, SMA, S1, S2, S3 tapi pendidikan informal juga penting...
saya pikir salah satu yang harus dimiliki wanita adalah keterampilan membawa kendaraan, baik itu motor atau mobil. kan gak lucu kalau nanti sudah punya anak, dan suami kita harus pergi ke kantor tapi masih di repotkan menjadi "ojek" keluarga. nganter anak ke sekola atau bahkan nganter istri ke kantor.
atau mungkin kalau misal punya suami yang harus pergi-pergi keluar kota, masa iya harus naik angkot (walaupun naik kendaraan umum juga punya nilai positif yaitu menghemat BBM dan polusi) ya tapi tetep aja wanita itu harus mandiri.
harus bisa fleksibel dan tidak 100% tergantung laki-laki...
(ini sebenernya mau cerita apa ya, kok melebar kemana-mana. hahaha)

well, intinya saya belajar nyetir mobil...
alasannya:
1. kyknya seneng sama bangga aja klo pas wisuda sarjana juga nambah satu kemampuan, bisa nyetir mobil (klo nyetir hati orang sih udah lama bisa. hahaha)
2. karena target saya adalah punya mobil sendiri sebelum anak pertama lahir (kalau dikasih rezeki punya mobil lebih cepat dari saat yang di targetkan juga gak apa-apa kok ya Allah :)  ). so, pasti saya memang harus bisa nyetir
3. saya sudah bosen setengah mati gak punya kerjaan setelah yudisium kelulusan. jadi sambil mengisi waktu luang ikutan khursus nyetir mobil.

hari pertama nyetir mobil, saya sudah wanti-wanti ke tutor saya agar sabar dalam mengajari saya. hahaha...
takutnya neurotransmitter saya agak telat jdi telat mikirnya juga...
kesan pertama saat mobil itu maju dgn saya di kursi kemudi, itu mobil kok rasanya belok belok mulu. gak mau jalan lurus. hahaha..

hari kedua nyetir mobil, tutor ganti. dan toturnya orang banyumas asli. nada bicaranya nyolot. agak bete tapi ya dinikmatin aja...
hahaha
daripada ntar gak fokus...
hari kedua, lebih dari tiga kali mobilnya mati gara-gara koplingnya diangkat sekaligus daaaann diklaksonin sama mobil belakang.
panik, stres, keringetan... tapi abis itu ketawa" sendiri ngebayangin kebodohannya...

hari ketiga bertekad lebih fokus (takutnya dapet tutor yg hari kedua. ntar di omelin lagi)..
alhamdulillah tutornya kembali sama tutor hari pertama.
klo bahasa salah satu temen di kampus, itu teknik setengah kopling (ga tau deh bahasa mobilnya apa)...
hari itu belajar setengah kopling dan pas belok hampir mau nambrak kakek-kakek yg naik sepeda.
hahaha..
tutornya udh agak panik, saya masih ketawa-ketawa aja...

hari keempat belajar berhenti di tanjakan...
dibwa muter baturraden..
dan ternyata mobilnya klo gak mundur, mesinnya mati. hahaha
udh gak terlalu panik tapi tetep keringetan.
tutornya juga gak ngomel-ngomel...
hahahaha..
seenggaknya hari ke empat klo berhenti trus maju lagi, gak mati mobilnya...
udah bisa ngira-ngira ngangkat kopling...

setelah tau rasanya nyetir mobil jadi lebih toleransi kalau lagi di jalan dan ketemu mobil yang agak lambat atau bahkan mati mesinnya...
lebih sabar juga klo ada cwek bawa mobil trus kyk pelan-pelan banget nyetir mobilnya...

sekarang klo berhenti di lampu merah dan sampingan sama mobil, suka refleks ngebayangin kaki si sopir mobil tsb...
ternyata tanggung jawab bawa mobil itu lebih besar dari motor.
pake motor, nyalip sana sini juga asal perhitungannya bagus, ya bisa jalan...
pake mobil beda cerita...
hehehe

Selasa, 04 Juni 2013

CALON SUAMI

Awal juni...
aaahh sebentar lagi "tambah tua" yang seharusnya diimbangi dengan tambah dewasa baik sikap maupun pola pikiran...
suasana "tambah tua" yang di dramatisir dengan bacaan novel "twivortiare"-nya ika natassa semakin bikin berpikir masa depan.

what will happen to me? bagaimana takdir yang di gariskan oleh Allah SWT untuk aku? seperti apa calon imam keluarga ku? bagaimana dan akan menjadi apa anak-anak ku kelak? senyum-senyum sendiri memikirkan kelak aku akan menjadi istri dari seorang pria dan ibu dari anak-anaknya.

sebelum jauh membayangkan bagaimana anak-anak kecil itu muncul dan bahkan (kadang) membuat kepala pusing, aku membayangkan bagaimana ayah dari anak-anak itu. bagaimana aku akan bertemu dengan jodoh itu. apa skenario so sweet yang sudah di takdirkan untuk kami. rasanya ingin segera merasakan itu ya allah (inget! kuliah profesi dulu *jitak). hahahaha

yang aku percayai sekarang adalah jatuh cinta itu pilihan bukan karena kebetulan. pilihan kita mau menjatuhkan hati kita pada seseorang atau tidak. semua pilihan itu ada di kita. cita-citaku saat ini adalah aku ingin jatuh cinta untuk terakhir kali kepada jodohku.

aku (dengan kondisi dan keadaan sekarang) memilih untuk tidak jatuh cinta terlebih dahulu sebelum (yang kurasa) jodoh ku itu sudah dekat. why?
alasannya simpel: aku tidak mau menaruh harapan terlalu tinggi kepada seseorang yang belum jelas akan bagaimana masa depannya dengan ku (egois memang *devil) 

pilihan untuk tidak jatuh cinta itu memang yang ku yakini sekarang. tetapi jika memang aku punya pendamping, pacar, teman dekat atau istilah lain yang merujuk pada hal sama, itu artinya aku sudah bersedia menunggu "dia" untuk mematangkan segala persiapan (ngelamar aku *eh). hahaha

yang aku janjikan hanya kesetiaan menunggu...
bukan memberikan hati ini untuk jatuh....
setia menunggu, menunggu kamu dewasa, mampu memimbing dan meredakan saat emosiku meluap, menjadi imamku saat shalat...

ketika aku menunggu, aku pun akan memantaskan diri
memantaskan diri untuk menjadi istri dan ibu yang baik (gak lagi-lagi melototin anak kecil. hahaha)

calon suami itu...
harus sudah mampu secara bathin untuk menjadi imam keluarga
ya jelas dan wajib suami harus memiliki akidah yang kuat, pelajaran dan pemahaman agama yang lebih dalam dari aku
seengganya semua hal wajib dy kerjakan, (yang sunnah kita belajar kerjakan bareng-bareng ya). :D

calon suami itu...
harus sudah mampu secara finansial memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan (mungkin) papan.
bukan matre atau cwek dengan mata ijo ke uang, tapi realistis
untuk membangun keluarga yang berkualitas, membesarkan anak yang berbudi itu butuh dukungan finansial.
kalau kata guru ngajiku "kefakiran itu mendekatkan pada hilangnya tauhid dan akidah"
nah kan, berarti memang finansial itu penting.
bukan yang serba berlebihan, tetapi seenggaknya kebutuhan pokok keluarga harus bisa terpenuhi oleh calon suami itu

calon suami itu...
harus dapat izin dan restu dari keluargaku...
ibu, ayah, adek, mbah uti, bude, tante, om semua keluarga besarku...
ya semuanya harus bisa nerima dia masuk ke keluarga ku
aku tidak mau suatu saat diposisikan harus memilih suami atau keluarga.
kedua hal itu sama-sama penting, jadi keduanya harus bisa beriringan.